"الله جميل يحبّ الجمال"

Allah Itu Indah, Mencintai Keindahan

Jumat, 23 Juli 2010

Cinta Kasih Sesama Manusia

Cinta Kasih Sesama Manusia

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cinta kasih atau cinta sesama manusia merupakan satu hal yang pokok dalam kehidupan kita, kata cinta itu suci dari yang suci oleh karena itu kita benar-benar menjaga yang namanya cinta baik sesama mansuia atau yang lainnya

Namun kenyataannya, pada era globalisasi ini sudah banyak terjadi masyarakat-masyarakat yang sudah tidak mengerti lagi akan makna cinta malah yang ada cuma salah pengertian. Oleh karena itu kami mencoba untuk menjelaskan makalah ini yang berjudul ”Cinta Kasih Sesama Manusia” sebagai cerminan baru kita untuk lebih mengerti.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu

1. Menjelaskan persahabtan yang baik

2. Prospek cinta dalam halal dan haram

C. Tujuan Masalah

Setiap pembuatan makalah pasti mempunyai sebuah tujuan dan tujuan makalah ini adalah:

1. Supaya lebih mengerti akan makna persahabatan

2. Apakah cinta halal atau haram ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Menjalin Persahabatan Yang Baik Dan Berpengaruh Baik

Seseorang dapat dipengaruhi oleh temannya. Kadang ia mengingatkan kepada allah kadang pula ia menyesatkan dari jalan-Nya. Kadang ia bagai sang pembawa minyak kasturi, kadang pula ia sebagai peniup ubupan (tukang besi). Rasulullah saw pernah bersabda, ”Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka dari itu lihatlah oleh salah seorang diantara kalian bersama siapakah ia berteman” (H.R Abu Daud dan At-Tirmidzy, dan ia menghasankannya).

Lalu beliau mempertegas sabdanya tentang pemilihan teman ini, ”Janganlah engkau berteman kecuali dengan seorang mukmin dan janganlah ada yang sampai memakan makanmu kecuali seorang yang bertaqwa”(H,R Abu Daud dan At-Tirmidzy)

Banyak sekali pemuda yang sebelumnya berada dalam jalan yang benar dan beristiqomah, manakala datang seorang teman yang mengajaknya berbuat jahat, ia mengalami dekadensi baik dalam segi intelektual ataupun moral.

Dalam hal hubungan pacaran pun, sebenarnya itu terjadi karena pengaruh dari persahabatan pula. Teman yang akhlaknya, ia selalu menghiasai pacaran itu dan membicarakan tentang keindahan dan kenikmatannya serta memudahkan anda menjalaninya. Bahkan ia rela menjadi perantara anda dengan wanita.

Bahaya besar yang akan timbul,yaitu manakala ia mulai menunjukkan kepada anda kebiasaan yang buruk, majalah, foto, dan film yang menjerumuskan kejurang kehinaan dan kejelekan atau mengajak anda untuk melakukannya,Na’udzubillah.

Demikian pula dengan para pemudi yang sebelumnya terlihat bersih dan suci, manakala di kuasai oleh temannya, serta merta ia mempunyai gambaran, bahwa perbuatan istiqomah dalam kebersihan dan kesucian itu adalah prilaku kuno,dan ketinggalan zaman. Lalu ia memperindah hal itu dengan jalam kemaksiatan, seperti tabarruj,ikhtilath,pacaran dan sebagainya.

Oleh karena itu, saya berusaha mengingatkan anda dari persahabtan dan pergaulan semacam itu. Terkecuali anda mampu untuk mempengaruhi mereka dan bukannya anda yang di pengaruhi oleh mereka. Jika memang anda tidaka mampu,maka lebih baik dan selamat untuk menjauhi mereka.

Hendaklah anda berteman dengan orang-orang yang selalu mengingatkan anda kepada Allah dan membimbing anda kejalan yang baik dan benar, menasehati dengan tulus, menemani waktu kosong dalam hidup anda dengan hal yang bermanfaat, menolonh jiwa ketiak lemah dan menyelamatkannya ketika jatuh.

Dalam hal persahabatan ini pun, saya ingin mengingatkan anda agar mempunyai teman yang lebih dewasa dari segi umur dan pengalaman yang dapat menjadi penasehat yang dapat di percaya dan menjaga rahasia-rahasia yang di berikan kepadanya serta dapat membantu dalam memecahkan masalah dan menghadapi berbagai macam krisis. Dalam hal ini saya memberikan contoh konkrit yakni “hasan dan hosen adalah dua orang pemuda yang di didik dengan pendidikan yang baik oleh keluarganya, bagaimana tidak, mereka adalah cucu baginda rasul, putra ali bin abi tholib dan fatimah Az-Zahrah. Meskipun demikian bukan berarti mereka tidak pernah berselisih paham. Ketika merek masih kecil, telah terjadi perselisihan pendapat diantra mereka.Untuk mendamaikan keduanya, salah seorang sahabat berkata kepada Husein,“berdirilah! Temuilah kakakmu! Ia lebih tua dari pada kamu. Kamu harus mendahuluinya.” Husein berkata, “bukan saya tidak mau mengalah paman. Namun, saya pernah mendengar kakekku, rasulullah saw bersabda: apabila ada dua orang sedang dalam perdebatan. Lalu salah satu meminta ridho kepada yang lain maka ia lebih cepat masuk surga. Aku tidak ingin mendahului kakakku masuk surga”. Ucapan husein itu di sampaikan kepada hasan. Begitu mendengar adiknya tersebut, hasan segera berdiri dan berjalan menemui husein untuk meminta ridho, meminta maaf, dan meminta kepadanya atas peristiwa yang sudah berlalu.” Akhirnya mereka bisa didamaikan kembali tanpa ada kesulitan.

B. Cinta: Halal Atau Haram?

Saya anda harap anda telah mengetahui bagaimana pandangan agama tentang masalah hasrat dan hal yang berkaitan denganya. Namun saya ingin hal ini menjadi jelas dan terfokus, sehingga anda tidak dapat tergoda oleh godaan syetan dan bujukan hawa nafsu, terpedaya oleh orang-orang yang lalai dan merusak. Hendaklah orang-orang yang mengingkari akan dimintai pertanggung jawaban dan penghisaban itu mengetahui, bahwa mereka berada dibawah undang-undang Tuhan. Dan secara ringakas akan saya sampaikan sebagian pendapat para ulama dan fuqaha:

Salah seorang ulama dewasa ini ditanya, “apakah cinta itu halal atau haram?”, secara diplomatis ia menjawab, “cinta yang halal itu adalah halal dan cinta yang itu adalah haram. Cinta yang halal itu diantaranya adalah cinta seorang lelaki kepada istrinya atau seorang wanita kepada suaminya dan cinta seorang lelaki kepada perempuan yang ia lamar atau seorang wanita kapada lelaki yang melamarnya. Adapun cinta yang haram itu diantaranya, cinta seorang lelaki kepada wanita yang bukan istrinya ataupun seorang wanita kepada lelaki yang bukan suaminya.

Kecendrungan hati antara sepasang pemuda dan pemudi yang dilakukan tanpa ikatan maka hal itu tiada artinya karena tidak adanya suatu kelanjutan. Namun keduanya harus menjauhi hal yang dilarang dan bersabar serta menahan hawa nafsu sehingga tidak dilampiaskan pada media-media yang tidak semestinya, dan hal itu tidak menyeret anda untuk berbuat sesuatu yang dibenci dan diharamkan.

Kecendrungan hati ini akan berlanjut kearah kebebasan untuk saling memandang, berkirim surat dan sms, ngobrol, bertemu dan sebagainya. Perbuatan ini sudah jelas haram untuk dilakukan. Perbuatan haram ini akan semakin bertambah jika hal itu mulai dirasakan manisnya, seperti meraba, dan mencium atau yang lebih dari pada itu,na’udzubillah. Juga melampiaskan kepada yang haram lainya, seperti menstrubasi dan sebagainya.

Tidaklah boleh seseorang berargumen,bahwa tekanan libido sexual itu lebih dahsyat dari kekuatan yang ada padanya, dan cinta itu adalah urusan hati sedangkan hati itu ad dlam genggaman allah dan allah tidak membani seseorang melainkan sesuai dengan kemampuannya. Sebelum mengomentari pernyataan ini, saya ingan mengibratkan hal ini dengan seoarangan pria mabuk tak sadarkan diri, berjalan di jalan. Lalu ia memecahakan sesuatu, memukul dan mencacimaki merusak dan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum. Apakah kita akan memanfaatkannya karena ia tidak sadar ataukah kita akan menuntutnya karena ia penyebab kerusakan ini yang sesuai denmgan pilihan dan keinginannya ketika ia mengambil resiko dengan meminum arak?

Demikian pula dengan anda, wahai pemuda. Anda tidak akan dihisab karena libido dan cinta, namun karena tidak dapat mengantisipasinya dan menjauhkan diri dari peringatan atau menjerumuskan diri sendiri kedalam hal yang erotis dan fitnah. Lalu anda bertanya,”saya tidak mampu melakukannya”. Patut diketahui, bahwa semua hal yang mengarah kepada hal yang diharamkan itu adalah haram.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Cinta itu fitrah, tercipta demi kemulian manusia. Cinta itu suci tercipta tercipta dari yang maha suci. Tanpa cinta tidak akan ada kehidupan. Cinta dan kehidupan ibarat gula dengan manisnya atau garam dengan asinnya yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan

B. Saran

Tak sedikit yang mengotori kesucian cinta demi kepuasan sesaat. Untuk itu islam mengajak manusia untuk kembali pada kesucian cinta

DAFTAR PUSTAKA

¨ Nabil Hamid Al-Ma’az, Menjalin Cinta Yang Suci. Darut Tauzi wan nasyr al-Islamiyah, Bandung,1999

¨ Zulkifli M.S, Seteguk Air Bagi Jiwa, Sahabat Setia, Sidowayah Klaten, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon ... klo udah baca posting kami, jangan lupaaaaaaaaaaaa kasi komentar yaaa .... n saran konstruktif ....................


thanks yaa atas komentar kaliaaannnnnnnnnnnnnnn !!!!!