"الله جميل يحبّ الجمال"

Allah Itu Indah, Mencintai Keindahan

Sabtu, 30 Mei 2009

SISTEM PEMERINTAHAN AMIR HINGGA KHALIFAH

SINOPSIS

SISTEM PEMERINTAHAN AMIR HINGGA KHALIFAH
by : SYAMSUL HADI

A. Sistem Pemerintahan Amir
Pada periode (755-912) Spanyol atau andulusia berada di bawah pemerintahan seseorang yang bergelas Amir (panglima atau gubernur) tetapi tidak tundu kepada pusat pemerintahan islam yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H atau 755 M dan diberi gelar Al-Dakhil. Dan pemerintahan Amir ini adalah absolut. Karena Amir itu sendiri merupakan keturunan bani Umayyah yang berhasil lolos dari kejaran bani Abbasiyah. Dan ketika yang terakhir ini ia berhasil menaklukkan bani Umayyah di Damaskus. Selanjutnya ia juga berhasil mendirikan dinasti bani Umayyah di Spanyol. Penguasa-penguasa Spanyol pada periode ini adalah Abdurrahman Al-dakhil, Hisyam I, Hakam I, Abdurrahman Al-ausath, Muhammad ibn Abdurrahman, Munzir ibn Muhammad dan Abdullah ibn Muhammad. Pada periode ini, umat islam Spanyol mulai memperoleh kemajuan-kemajuan baik dalam bidang politik maupun dalam bidang peradaban. Dan pada periode ini penguasa-penguasa Spanyol banyak mengalami keberhasilan. Abd. Al-rahman al-dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar Spanyol. Hisyam dikenal berjasa dalam menegakkan hukum islam dan Hakam dikenal sebagai pembaharu dalam bidang kemiliteran. Dia adalah yang memprakarsai tentara bayaran di Spanyol sedangkan Abd. Al-rahman al-ausath dikenal sebagai penguasa yang cinta ilmu. Pemikiran filsafat juga mulai masuk pada periode ini, terutama di zaman Abdurrahman al-ausath. Ia mengundang para ahli dari dunia islam lainnya untuk datang ke Spanyol sehingga kegiatan ilmu pengetahuan di Spanyol mulai semarak. Akan tetapi walaupun demikian, berbagai ancaman dan kerusuhan terjadi di antaranya. Pada pertengahan abad ke-sembilan stabilitas negara terganggu dengan munculnya gerakan kristen fanatik yang mencari kesyahidan (martyrdom).
Gangguan politik yang sangat serius datang dari umat islam sendiri. Disamping itu sejumlah orang yang tak puas membangkitkan revolusi dan yang terpenting adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Hafshun dan anaknya yang berpusat dan dipergunakan dekat Malaga. Sementara itu perselisihan antara orang-orang Babar dan orang-orang Arab masih sering terjadi.

B. Sistem Pemerintahan Khalifah
Pada periode (912-1013 M) Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah dan sistem pemerintahan khalifah tersebut adalah melalui penggunaan gelar khalifah. Dan penggunaan khalifah tersebut bermula dari berita yang sampai abdurrahman III. Bahwa al-muktadir, khalifah daulat bani abbas di baghdad meninggal dunia dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilaiannya, keadaan ini menunjukkan bahwa suasana pemerintahan Abbasiyah sedang berada dalam kemelut. Ia berpendapat bahwa saat ini merupakan saat paling tepat untuk memakai gelar khalifah yang telah hilang dari kekuasaan bani Umayyah selama 150 tahun lebih. Karena itulah, gelar ini dipakai mulai tahun 929 M. khalifah-khalifah besar yang memerintah pada periode ini adalah Abdurrahman Al-nasir (912-961 M). Hakam II (961-976 M), dan Hisyam II (976-1009 M).
Pada periode ini umat islam Spanyol mencapai puncak dan kejayaan menyaingi kejayaan daulah Abbasiyah di baghdad. Abdurrahman Al-nasir mendirikan universitas Cordova. Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran. Pembangunan kota berlangsung cepat. Dan awal dari kehancuran khalifah bani Umayyah di Spanyol adalah ketika Hisyam naik tahta dalam usia 11 tahun. Oleh karena itu kekuasaan aktual berada di tangan para pejabat. Pada tahun 918 M khalifah menunjuk khalifah Amir sebagai pemeganga kekuasaan secara mutlak. Dia seorang yang ambisius yang berhasil menancapkan kekuasaannya dan melebar kekuasaan islam dengan menyingkirkan rekan-rekan dan saingan-saingannya. Atas keberhasilan-keberhasilannya ia mendapat gelar al-mansur billah. Setalah ia wafat, maka ia digantikan oleh anaknya al-muaffar yang masih dapat mempertahankan keunggulan kerajaan. Akan tetapi setelah ia wafat, maka digantikan adiknya yang tidak memiliki kualitas jabatan itu. Dalam beberapa tahun saja, negara yang tadinya makmur dilandakan kekacauan. Dan akhirnya kehancuran total. Pada tahun 1009 M khalifah mengundurkan diri. Beberapa orang yang dicoba untuk menduduki jabatan itu tidak ada yang sanggup memperbaiki keadaan. Akhirnya pada tahun 1013 M, dewan mentri yang memerintah Cordova menghapuskan jabatan khalifah. Ketika itu Spanyol sudah terpecah dalam banyak sekali negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon ... klo udah baca posting kami, jangan lupaaaaaaaaaaaa kasi komentar yaaa .... n saran konstruktif ....................


thanks yaa atas komentar kaliaaannnnnnnnnnnnnnn !!!!!