SINOPSIS
SEJARAH PERADABAN ISLAM
Oleh :
RUKKIYAH
210 611 216
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RUNTUHNYA BANI UMAYYAH
DI DAMASKUS
Kilasan sejarah islam telah mencatat prestasi gemilang yang telah dicapai oleh bani Umayyah. Dalam rentang waktu kurang satu abad dinasti ini terbukti mampu menempatkan islam sebagai kekuatan politik yang diperhitungkan dunia. Prestasi yang paling menonjol adalah pada perluasan wilayah yang membentang dari pegunungan Thian Shan diwilayah timur sampai kepegunungan Pyrenes diwilayah bara.
Namun demikian kebesaran yang telah dicapai bani Umayyah tidak dapat dipertahankan akibat beberapa faktor baik secara internal maupun eksternal. Faktor yang ikut menentukan hancurnya bani Umayyah adalah munculnya revolusi yang dilancarkan oleh bani Abbasiyah sebagai the great revolution yang pernah dilakukan umat islam.
Faktor yang menyebabkan munculnya revolusi Abbasiyah dan hancurnya bani Umayyah :
1. Teori faksionalisme rasial (pengelompokan kebangsaan)
2. Teori faksionalisme sektarian (pengelompokan golongan atas dasar faham keagamaan)
3. Teori faksionalisme kesukuan
4. Teori ketidak adilan ekonomi dan disparatis organisasi.
Konflik internal berupa perebutan kekuasaan di kalangan putera mahkota menonjol di saat Marwan mengangkat dua mahkota sekaligus (Abdul Malik dan Abdul Aziz). Ketika tahta mahkota berada pada Malik ia tidak menyerahkan kepada Abdul Aziz tapi menunjuk putranya Walid I dan Sulaiman sebagai putra mahkota.
Faktor-faktor lainnya dapat diringkas sebagai berikut :
1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan yang menekankan pada aspek senioritas bukan pada kemampuan dan pengaturannya tidak jelas.
2. Latar belakang terbentuknya bani Umayyah tidak terlepas dari konflik politik yang terjadi pada masa Ali.
3. Pada masa kekuasan bani Umayyah terjadi pertentangan suku, yang dulu di masa nabi Muhammad mampu diredam, muncul kembalil dan makin meruncing dan Mawali merasa tidak puas karena status mawali menggambarkan kelas inferior dan keangkuhan bangsa arab yang diperlihatkan masa bani Umayyah.
4. Terjadi kekecewaan dari kelompok agama melihat perhatian khalifah terhadap agama sangat kurang terutama pada masa-masa akhir kekhalifahan bani Umayyah.
5. Penyebab langsung tergulingnya bani Umayyah adalah munculnya gerakan Abbasiyah.
TINJAUAN PSIKOLOGI TENTANG PERKEMBANGAN DAN KUALITAS REMAJA
TINJAUAN PSIKOLOGI TENTANG
PERKEMBANGAN DAN KUALITAS REMAJA
Waqiatu Masrurah, M.Si
A. Pendahuluan
Remaja adalah harapan masyarakat dan bangsa di masa depan. Sebagaimana untaian hikmah ﺴﺒﻦﺍﻠﻴﻮﻢﺮﺠﺎﻞﺍﻠﻐﺪ artinya ”pemuda sekarang adalah pemimpin hari esok” Jika remaja berkembang dengan peningkatan kualitas yang semakin membaik, besar harapan kebaikan dan kebahagiaan kehidupan bangsa dapat diharapkan. Namun jika terjadi sebaliknya, maka keadaan saling menuding dan menyalahkan tidak dapat dihindari, sedangkan permasalahannya semakin nyata dan semakin parah.
Upaya memahami permasalahannya bukanlah disadari oleh pemikiran-pemikiran yang berat sebelah, namun diupayakan cara pemecahannya. Yang terbaik bukan saja dalam pemahaman permasalahannya saja tetapi juga diterapkan langkah-langkah konstruktif oleh masyarakat dan bangsa yang bertekat untuk mengembangkan pola pembentukan manusia seutuhnya dalam era pembangunan nasional yang sedang digalakkan.
B. Siapa Remaja?
Menurut Hurlock dalam bukunya Psikologi Perkembangan ”remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab”.
Masa remaja ditandai dengan pengalaman-pengalaman baru yan sebelumnya belum pernah terbayangkan dan di alami (baik dalam bidang fisik, biologis maupun psikis/kejiwaan). Psikolog berpendapat usia remaja sekitar 14 tahun-17 tahun atau 17 tahun-21 tahun.
Dalam pertumbuhan fisik biologisnya kamasakan hormon dalam tubuhnya sangat mempengaruhi kematengan (maturation) seksualnya dengan timbulnya dorongan-dorongan seksual yang semakin bergelora.
Dalam pertumbuhan dan perkembangannya remaja mengalami:
- Perkembangan dan pertumbuhan fisik
- Perkembangan dan pertumbuhan emosi
- Perkembangan dan pertumbuhan sosial dan kepribadian
- Perkembangan dan pertumbuhan moral
- Perkembangan dan pertumbuhan kesadaran beragama
Menurut Syamsu Yusuf : perkembangan sosial remaja sebagai berikut :
a. Pembangkangan (agresion)
b. Menyerang (agresi)
c. Bertengkar (quareling)
d. Menggoda (teasing)
e. Persaingan (rivaly)
f. Kerja sama (cooperation)
g. Sok kuasa (assendat behavior)
h. Mementingkan diri sendiri (selfeshness)
i. Menaruh perhatian pada orang lain (simpati)
j. Dll.
Perkembangan remaja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain oleh faktor dalam diri sendiri (endogen) dan faktor yang berasal dari luar dirinya (eksogen).
Dalam penggambaran yang sangat sederhana dapat di kemukakan, bahwa kenakalan remaja disebabkan keadaan berikut:
Pertama : Kualitas diri pribadi remaja itu sendiri, seperti
a. Perkembangan emosional yang kurang bahkan tidak sehat, mengalami hambatan dalam perkembangan hati nurani yang bersih dan agamis.
b. Ketidak mampuan mempergunakan waktu luang secara sehat dan ekonomis.
c. Kelemahan diri dalam mengatasi kegagalan dengan memiliki kegiatan alternatif yang keliru.
d. Pengembangan kebiasaan dini yan kurang, bahkan tidak sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua : Kualitas lingkungan keluarga dan masyarakat. Seperti : rumah dan keluarga dengan situasi yang gersang dari kasih sayang (innanite psikhis), ekonomi yang tidak mendukung, kemauan dan kesempatan belajar dan melakukan rekreasi yang lebih sehat dan berguna bagi perkembangan pribadi remaja, pergeseran nilai dan moral kesusilaan warga masyarakat, suguhan media massa yang merusak perkembangan morang yang sehat, dan kondisi-kondisi setempat yang menyediakan dan merangsang remaja ke arah perkembangan psikobioseksual yang tidak nomatif.
C. Langkah-langkah konstruktif menanggulangi kenakalan remaja :
1. Membina dan meningkatkan kualitas keluarga sehingga kedua orang tua berkesempatan membina dan mengembangkan kepribadian dan akhlak anak-anak mereka dengan baik dan membahagiakan. Waktu kedua orang tua di rumah perlu diintensifkan penggunaannya terutama dalam berkomunikasi dengan anak-anaknya supaya rasa kasih sayang, perhatiaan dan pengarahan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
2. Tingkat pendidikan keagamaan dalam masyarakat demikian pula kegiatan pendidikan dan pelatihan yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.
3. Membina lingkungan yang sehat dalam arti normatif dan responsif terhadap kejanggalan-kejanggalan perilaku warganya dan selalu berusaha memperbaikinya. Masyarakat yang serba boleh perlu ditinggalkan dan ditegakkan kondisinya agar wajar, sehat dan luhur. Segala macam bentuk dan kegiatan sosial yang berdampak negatif terhadap perkembangan moral, sosial dan tanggung jawab remaja dan pemuda perlu dihilangkan.
4. Menyehatkan kembali materi dan penyajian dalam media massa, baik yang tercetak, tersiar melalui elektronika, maupun yang tertayang di layar kaca dan buku-buku serta majalah dan poster-poster film.
5. Mengatur dan mengendalikan dengan penuh tanggung jawab tingkah laku dan penampilan para wisatawan dalam dan luar negeri, supaya tidak berdampak negatif terhadap proses pengembangan kepribadian remaja dan pemuda.
6. Pemimpin masyarakat baik formal maupun non formal perlu membenahi diri baik dalam perkataan maupun kebiasaan hidup agar dapat dijadikan teladan dan panutan oleh masyarakat umum dan generasi muda khususnya. Tindakan yang tercela sangat besar dampak negatifnya terhadap remaja dan pemuda.
7. Tempat-tempat rekreasi dan berolahraga yang sehat dan memenuhi persyaratan perlulah ditambah bukan dikurangi. Bersihkan tempat-tempat rekreasional dari kesan sebagai tempat melaksanakan tindakan-tindakan kemaksiatan dan perbuatan dosa lainnya.
D. Kualitas remaja sesuai anjuran Rosulullah sebagai berikut :
- Mempunyai kepribadian Qur’ani (mendekatkan diri dan mengharap ridho Allah)
- Suka menuntut ilmu
- Suka perdamaian dan kebaikan
- Disiplin
- Sabar
- Control diri/menguasai diri dalam kemarahan
- Suka memaafkan
- Dan sifat-sifat terpuji lainnya :
ﻠﻴﺲﻤﻨﺎﻤﻦﻠﻢﻴﺮﺤﻢﺼﻐﻴﺮﻨﺎﻮﻴﻌﺮﻒﺷﺮﻒﻛﺒﻴﺮﻨﺎ
”bukan dari golonganku orang-orang yang tak memberi kasih kepada yang muda dan tidak menghormati yang lebih tua”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar