Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya Dalam Perspektif Barat
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Makalah ini berjudul terbentuknya alam semesta dan penghuninya. Dengan judul ini kami bisa tahu bagaimana terbentuknya alam semesta dan penghuninya dalam perspektif barat, sedangkan yang kita tahu selama ini hanya terbentuknya alam semesta dan penghuninya dalam perspektif Indonesia (Islam). Terbentuknya alam semesta dan penghuninya dalam perspektif barat sangat berbeda sekali dengan perspektif Islam (Indonesia ).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini meliputi :
- Bagaimana terbentuknya alam semesta dan penghuninya dalam perspektif barat ?
- Apakah ada perbedaan terbentuknya alam semesta dan penghuninya dalam perspektif barat dengan perspektif Islam (Indonesia ).
C. Tujuan Penyusunan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk memecahkan bagaimana proses terbentuknya alam semesta dan penghuninya dalam perspektif barat.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam makalah ini adalah bisa mengetahui bagaimana proses terbentuknya alam semesta dan penghuninya dalam perspektif barat dan bisa menambah wawasan kita untuk berpikir lebih luas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alam Semesta
Alam semesta menurut orang Babylonia (+ tahun 700-600 SM) merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang sebagai atapnya yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotic dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak.
B. Teori Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta terjadi pada tahun lampau bersamaan dengan berbagai letusan besar.
1. Teori Dentuman Atau Ledakan
Mengutamakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar dijagat raya dan mempunyai jenis yang sangat besar, meledak dengan hebatnya akibat adanya reaksi inti, massa yang meledak berserekan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan, massa yang berserakan itu berbentuk kelompok dengan berat jenis relatif kecil dari massa semula yang kita kenal sebagai galaksi-galaksi ini terus bergerak menjauhi titik Intinya.
2. Teori Ekspansi Dan Kontraksi
Dalam jangka waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai unsur lain yang kompleks pada masa kontraksi, terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
C. Terjadinya Galaksi
Galaksi adalah calon bintang atau kelompok bintang yang jumlahnya ribuan juta dan terdapat di alam semesta.
Menurut Fowler, kira-kira 12.000 juta tahun, galaksi jumlahnya ribuah tidaklah seperti galaksi yang ada pada saat ini. Pada saat itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar. Kabut gas hydrogen mengadakan kontraksi sehingga bagian luar dari kabut gas hydrogen banyak yang tertinggal. Pada tempat-tempat yang berotasinya lambat atau berat jenisnya yang besar, terbentuknya bintang-bintang.
Menurut macamnya galaksi dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
ð Galaksi berbentuk spikal
ð Galaksi berbentuk elips
ð Galaksi berbentuk tak beraturan
D. Terjadinya Bumi Dan Sistem Tata Surya
Mula-mula Ptolomeus ilmuan Yunani abad ke-II M berpendapat bahwa semua benda di angkasa bergerak mengelilingi bumi yang disebut teori geosentris. Kemudian dibetulkan oleh Nicolai Copernicus astronom Polandia dengan teorinya heliosentris mengatakan bahwa semua benda angkasa bergerak mengelilingi matahari, dengan orbit yang berbentuk leingkaran. Johanes Keplier, astronom dan matematikawan Jerman berpendapat bahwa orbit bumi dalam mengelilingi matahari berbentuk elips. Galelio dengan bantuan teleskop membenarkan teori Copernicus yang telah diralat oleh kepler. Issac Newton, dengan teori gravitasinya menjelaskan bahwa bumi dan planet-planet mengorbit karena prinsip gravitasi.
a) Immanuel Kant (1724-1804)
Dalam bukunya Allgemeine Naturgeschichechte und theorie de himmels nach newtonischen grundsatzen behandelt (sejarah umum dan teori tentang tata surya berdasarkan hukum Newton ) mengatakan jika bumi (planet-planet serta bintang) proses terjadinya selalu menurut hukum alam.
b) Piere Simon Marquis De Laplace (1749-1827)
Terdapat kabut asal yang telah berputar, berpijar dan panas. Putaran kabut itu perlahan menjadi dingin karena gaya gravitasi, bentuk gumpalan gas dibagian tengah tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen-fragmen tersebut berbentuk seperti cincin atau gelang yang bergerak mengelilingi kabut induknya. Gelangan fragmen pertama terlepas dari induknya. Terlepas pula cincin fragmen yang kedua, ketiga, dan seterusnya sampai kesembila. Cincin itu semakin mendingan, menyusut, lalu membentuk planet.
c) Hipotesis Planetesimal
Lebih kurang 100 tahun setelah teori kabut Kant, Laplace , Thomas C chmaberlin (geologiawan) dan Forest R. Moulton (astronom) dari Cicago, USA mengemukakan teori baru yang disebut teori planetesimal, yaitu pada awalnya ada matahari kemudian didekati bintah sehingga terjadilah gaya tarik menarik dan terjadilah peledakan hebat yang menyebabkan banyak gas mencuat keluar dari atmosfer matahari, sehingga berbentuk seperti kabut pilin (spiral), lalu mengembun dan membeku menjadi planetsimal.
d) Hipotesis Pasang-Surut Gas.
Sir James M. Jeans Dan Hardz Jeffrey mengemukakan bahwa matahari didekati oleh bintang yang besar tetapi tek saling bertabrakan. Karenagaya tarik-menarik, terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas sehingga disebut hipotesis pasang-surut gas.
e) Bumi Dan Perkembangannya
Setelah bumi dan planet terlepas dari matahari, bumi masih dalam keadaan stadia kabut. Kabut ini mulai-mula berbentuk tenaga penyinaran (cahaya), bukan berbentuk materi atau zat kemudian energi atau tenaga berubah menjadi materi. Kabut kosmos ini mula-mula merupakan kabut gelap yang temperaturnya hanya beberapa derajat di atas titik nol mutlak.
E. Matahari
Matahari bukanlah benda padat, tetapi merupakan lapisan dari beberapa macam gas dengan tekanan dan temperature yang sangat tinggi. Matahari melepaskan lapisan luar, menghasilkan awan besar (nebula planet), dan sisanya mendingin, menyusut dan menjadi blackhole, gila bahan bakar habis ferkurad, bintang (matahari) menjadi labil, meledak dan menjadi supernova.
F. Bumi
Dibandingkan dengan planet lain, bumi merupakan planet yang istimewa. Medan magnet bumi dapat menangkap Dzarah yang merusak (electron_ yang berasal dari matahari dan angkasa luar sehingga Dzarah tersebut terkumpul dalam zona yang disebut Sabuk Van Allen.
G. Bulan
Bulan beredar mengelilingi bumi sekali dan juga berotasi sekali. Gravitasi bumi memperlambat perputaran bulan revolusi dan rotasi terjadi pada waktu yang sama. Gravitasi bulan menyebabkan pasang naik di bawah Bulan, sementara pasang surut naïf terjadi pula pada sisi bumi yang berlawanan.
Gravitasi bulan kurang lebih sama dengan 1/i6 temperatur pada siang hari 100 0C dan pada waktu malam, temperaturnya turun sampat 150 0C bulan tidak mempunyai atmosfer dan juga air sehingga merupakan daerah yang kering dan mati.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Alam Semesta menurut orang Babylonia merupakan suatu ruangan atau selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang sebagai atapnya.
2. Menurut teori terbentuknya alam semesta ada 2 macam yaitu :
a) Teori dentuman dan ledakan
b) Teori ekspansi dan kontraksi
3. Terjadinya Galaksi
Menurut macamnya galaksi dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
- Galaksi berbentuk spiral
- Galaksi berbentuk Elips
- Galaksi berbentuk tak beraturan.
4. Terjadi bumi dan sistem tata surya banyak tokoh yang menjelaskan terjadinya bumi dan tata surya diantaranya : Immanuel Kant dan Piere Simon Marquis.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi, dan Hidayati, Nur, IAD, ISD, IBD, Bandung : Pustaka Setia, 2007.
Darwadjo, Hendro, IAD, Universitas Terbuka Dekdikbud, Jakarta , 1986
Kasmata, EMO A, IAD, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Jakarta : UI, 1983.
Ahmadi, Abu dan A. Supatmo. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Rineka Cipta. 2004
Aly, Abdullah, Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Bumi Aksara, 1996, Jakarta .
Baiquni, Ahmad, Al-Qur'an dan Ilmu Pengatahuan Kealaman , Dana Bhakti Prima Yasa ; 1996, Cet 1, Jakarta
Hamzah, Ali. Fahmi Basyas, Ilmu Alamiah Dasar, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ,1998, Jakarta .
Handayani MM, Sri, Buku Ajar Ilmu Alamiah Dasar,____________,________
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Rajawali Persada. 1987.
Mas'ud, Ibnu dan Paryono, Joko. Ilmu Alamiah Dasar. Bandung : Pustaka Setia. 1999.
Mawardi dan Hidayati, Nur. llmu Alamiah Dasar. Ilmu Sosial Dasar. Ilmu Budaya Dasar. Bandung : Pustaka Setia. 2004.
Firmansyah, Farid,Ilmu Alamiah Dasar, Pamekasan : STAIN Pamekasan, 2007
Susanto Edi, ilmu Alamiah Dasar, STAIN Pamekasan, 2006, Pamekasan.
Yasin. Maskoeri, Ilmu Alamiah Dasar,RT. Raja Grafindo Persada, 2005, Jakarta .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar