EVALUASI HASIL BELAJAR
MAKALAH
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“EVALUASI PEMBELAJARAN P A I“
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PAMEKASAN MADURA
2008
MAKALAH
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“EVALUASI PEMBELAJARAN P A I“
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
PAMEKASAN MADURA
2008
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
makalah dengan judul EVALUASI HASIL BELAJAR
Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.rasul yang terahir yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah yang penuh barakah ini
Selanjutnya kami mengcapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang terhormat bapak MUKHID Mpd. , yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan makalah ini , begitu juga kami mohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan sehingga saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Billahi taufiq walhidayah
Summassalamu alaikum Wr. Wb.
Assalmu Alaikum Wr. Wb.
Al hamdulillah kami haturkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan beberapa kenikmatan yang berupa Iman, Islam dan kesehatan , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Evaluasi dapat digambarkan sebagai pembuatan penetapan tentang nilai , untuk tujuan tertentu, baik berupa gagasan, pekerjaan, solusi, metode, material dan lain–lain, yang melibatkan penggunaan ukuran seperti halnya untuk menilai tingkat suatu tertentu itu akurat, efektif, hemat, atau memuaskan, ketentuan itu baik yang kwantitatif atau kwalitatif. Dengan demikian maka evaluasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengajaran. Dan kegiatan ini merupakan salah satu dari empat tugas pokok seorang guru. Keempat tugas pokok guru tersebut adalah merencanakan, melaksanakan, menilai keberhasilan pengajaran dan memberian bimbingan.
Dalam praktek pengajaran keempat kegiatan pokok ini merupakan sebuah kesatuan yang padu dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Dalam melakasanak tugas mengajarnya seorang guru berusaha untuk menciptakan situasi belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar, memotivasi, mengajukan bahan ajar, serta menggunbakan metode dan media yang telah disiapkan. Selain itu guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal , guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan berupaya untuk memahami kesulitan belajar yang dialami siswa. Dari berbagai persoalan yang di hadapi dalam proses belajar mengajar evaluasi memberikan sumbangan yang cukup berarti. Sehubungan dengan ini , dalam kurikulum Tingkat Satuan pendidikan ( KTSP), fungsi evaluasi digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki kegiatan-kegiatan proses pembelajaran serta sebagai alat untuk menyeleksi dan sebagai alat untuk memberikan motivasi belajar siswa.
B. RUMUSAN MASALAH
dalam Sebagai mana di singgung latar belakang masalah maka dalam penulisan ini penulis akan memformulasikan beberapa rumusan masalah sebagai mama berikut; Bagaimana evaluasi hasil belajar
C. TUJUAN MAKALAH
Tujuan yang ingin di tulis dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui pengertian evaluasi belajar
b. Mengetahui tes hasil belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EVALUASI HASIL BELAJAR
Pengertian eveluasi adalah: sebuah istilah pembuatan penetapan tentang nilai yang menunjukkan sebuah rentang segala prosedur yang sistematis , yang digunakan untuk memperoleh informasi umum mengenai belajar siswa dan pembelajaran yang telah di lakukan oleh guru , baik menggunakan penelitian data dengan cara ( pengamatan , penganalisaan data ,penilaian penampilan atau proyek ). dan pembentukan nilai serta pertimbangan mengenai kemajuan belajar siswa untuk menentukan ketetapan atau keputusan alternative mengenai belajar siswa baik kwalitatif maupun kwantitatif sehingga dapat mengetahui mutu dan evektivitas atau nilai suatu program pembelajaran yang telah di lakukan atau penentu keputusan terhadap langkah pembelajaran yang akan datang
Evaluasi hasil belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melaului interaksi dengan lingkungan. chaplin membatasi belajar dengan dua rumusan ,rumusan pertama berbunyi belajar adalah perubahan perolehan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman .adapun rumusan keduanya adalah proses memperoleh respon –respon sebagai akibat adanya latihan khusus. oleh karena belajar adalah merupakan suatu proses maka sudah barang tentu ada yang di proses dan hasil dari pemprosesan untuk mengetahui hal itu maka kita perlu adanya evaluasi hasil belajar adapun Evaluasi secara etimologi berasal dari bahasa ingris yaitu evaluation yang artinya penilaian .sedangkan secara istilah menurut Edwind Dan Geralde Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu Menurut muhibbin syah Evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah di tetapkan dalam sebuah program. . adapun hasil menurut tim media dalam kamus lengkap bahasa indonesia adalah sesuatu yang didapat dari jerih payah. Jadi hasil belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar Sedangkan menurut A.J. Romozouskijadi hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu sistem pemrosesan masukan ( input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah merupakan perbuatan atau kinerja(performance).
Menurut Juliah hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari 0kegiatan belajar yang dilakukannya. Sedangkan menurut Hamalik hasil belajar adalah pola-pola perbuatan , nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta apresepsi dan abilitas, Sehingga dengan pendapar tersebut dapat dikatakan hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan peroses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.
Benjamin S. Bloon berpendapat bahwa hasil belajar dapat di kelompokkan kedalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan.
Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu:
1). Pengetahuan tentang fakta;
2). Pengetahuan tentang prosedural;
3). Pengetahuan tentang konsep;
4). Pengeyajuan tentang prinsip;
Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu:
1). Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif;
2). Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik;
3). Keterampilan bereaksi atau bersikap;
4). Keterampilan berinteraksi.
Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa hasil belajar adalah merupakan pencapaian bentuk perubahan prilaku yang cenderung menetap baik di lihat dari unsur segi koknotif, efektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang di lakukan dalam waktu tertentu, yang dihasilkan dari usaha yang dilakukan dengan cara latihan dan pengalaman belajar
Untuk memperoleh hasil belajar, diperlukan penilaian atau di lakukan evaluasi pada siswa atau terdidik yang merupakn tindak lanjut atau cara yang dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa atau terdidik dalam proses pembelajaran yang telah di lakukannya, sehingga dengan evaluasi pendidik juga dapat dapat mengukur tentang perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan peroses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Jadi penilaian atau evaluasi hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil –hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu .
B. INDIKATOR HASIL BELAJAR
Untuk mengetahui keberhasilan belajar maka kita harus melihat beberapa criteria keberhasilan belajar. menurut sudjana (2004),
1. apakah hasil belajar yang diperoleh Nampak dalam bentul perubahan tingkah laku secara menyeluruh
2. apakah hasil belajar yang dicapai dapat diaplikasikan dalam kehidupan
3. apakah hasil belajar yang dicapai dapat bertahan lama diingat dan mengendap dalam pikiran serta cukup mempengaruhi prilaku
C. TES HASIL BELAJAR
Secara harfiah tes berasal dari bahasa prancis kuno; testum dengan arti piring untuk menyisihkan logam–logam mulia “ ( maksudnya dengan menggunakan alat berupa piring itu akan dapat di peroleh jenis – jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi ) dalam bahasa inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia di terjemahkan dengan tes yang mempuyai pengertian ‘ Ujian atau “ Percobaan , . Sedangkan menurut F.L. Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu , dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka , satu dengan yang lain . Sedangkan menurut Lee . J . Cronbach dalam bukunya berjudul Essential of psychological testing, tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih.
Tes dapat diartiakan sebagai suatu pertanyaan atau tugas atau seprangkat tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekolompok anak agar diperoleh nilai tentang tingkah laku atau prestasinya .menurut anas sudijono tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian Tes ini digunakan agar melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan , dan mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
Dari definisi – definisi tersebut kiranya dapat difahami bahwa dalam dunia eveluasi pendidikan , yang dimaksud dengan tes adalah cara ( yang dapat dipergunakan ) atau prosedur ( yang perlu ditempuh ) dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan , yang berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas ( baik berupa pertanyaan – pertanyaan ( yang harus di jawab ), atau perintah – perintah ( yang harus di kerjakan ) oleh testee, sehingga ( atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut ) dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee, nilai mana dapat dibandingkan dengan nilai–nilai yang dicapai oleh testee lainnya, atau di bandingkan dengan nilai–nilai standart tertentu, Namun perlu kita ingat bahwa di dalam pelaksanaan tes itu ada beberapa cara dalam penyusunan tes hasil belajar diantaranya .
1 TES BENTUK URAIAN :
Tes bentuk uraian Adalah merupakan suatu bentuk soal yang harus di jawab atau dipecahkan oleh testi dengan cara mengemukakan pendapatnya secara terurai. . Pada tes uraian testi mepuyai kesempatan yang luas untuk mengemukakan pendapat dan analisanya dalam menjawab persoalan , Tes uraian sering juga disebut sebagai tes subjektif ( subjektif tes ) , karena memang jawaban siswa sangat bersifat subjektif yang memungkinkan timbulnya fariasi jawaban . sifat subjektif dalam tes uraian tidak hanya terletak dalam isi jawaban siswa , melainkan juga bisa muncul dalam proses pemeriksaaan jawaban . Unsur subjektivitas dalam penyekoran tes uraian lebih besar kemungkinannya dari pada tes objektif.
. Tes uraian biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif yang relative tinggi dan komplek . Tes uraian jarang digunakan untuk mengungkap hal- hal yang factual , karena hal itu akan lebih efektif diungkap dengan tes objektif . Hal lain yang perlu digunakan dalam penggunaan tes uraian adalah segi kepraktisan . Tes uraian biasanya digunakan jika jumlah testee tidak terlalu banyak . Tes uraian terhadap testee berjumlah banyak akan sangat merepotkan penguji dalam memeriksa jawaban testee
a. KEBAIKAN-KEBAIKAN TES URAIAN. Adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengungkap aspek – aspek pengetahuan atau perilaku yang komplek secara leluasa.
2. Menuntut siswa untuk mengintegrasikan pengetahuan dalam menjawab persoalan .
3. Menuntut kreativitas siswa untuk mengorganisasikan sendiri jawabannya.
4. Dapat melihat jalan pemikiran siswa dalam menjawab persoalan .
5. Tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk menebak jawaban .
6. Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri.
7. Murid tidak dapat menerka – nerka jawaban soal
8. Tes ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan tes objektif
9. Derajat ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat – kalimatnya.
10. Jawaban diungkapkan dalam kata – kata dan kalimat sendiri sehingga tes ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat.
11. Tes ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan , dan mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh.
b. KEKURANGAN TES URAIAN adalah sebagai berikut:
1. Ruang lingkup yang diungkap sangat terbatas
2. Menimbulkan timbulnya keragaman dalam memberikan jawaban, sehingga tidak ada rumusan jawaban yang pasti .
3. Lebih memberikan peluang untuk bersifat subyektif dan kurang reliable dalam proses penyekoran
4. Proses penyekoran sering tergangu oleh factor – factor lain diluar maksud pengukuran : misalnya keindahan dan kerapian tulisan.
5. Sukar dinilai secara tepat
6. Bahan yang diukur terlalu sedikit sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum ,
7. Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional ;
8. Membutuhkan waktu untuk memeriksa hasilnya.
2. TES BENTUK PILIHAN BENAR / SALAH ATAU MULTIPLE CHOICE)
Tes bentuk pilihan benar / salah atau multiple choiceAdalah ; merupakan suatu bentuk soal yang disajikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat berita yang mengandung dua kemungkinan , yaitu benar atau salah .. Testi diminta pendapatnya tentang pernyataan – pernyataan tersebut sesuai dengan petunjuk yang ada . Misalnya testee ditugaskan untuk melingkari huruf B Jika penyataan dianggab benar dan melingkari huruf S Jika pernyataan dianggap salah. Soal ini tepat digunakan untuk mengukur kemampuan mengidentivikasi kebenaran fakta prinsip, dan sejenisnya. Peluang untuk pemebak jawaban cukup besar karena alternative jawaban hanya ada dua.
a. KEBAIKAN TES BENTUK PILIHAN BENAR / SALAH ATAU MULTIPLE CHOICE).
1. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan soal relative lebih singkat . Sehingga butir – butir soal dapat dibuat dalam jumlah banyak , dengan jumlah soal yang banyak lingkup bahan ajar yang diungkap bisa memiliki cakupan yang luas.
2. Panjang pendeknya suatu tes ( banyak - sedikitnya jumlah butir soal ) bisa berpengaruh terhadap kadar reliabilitas. Suatu tes yang memiliki butir soal yang banyak akan cenderung lebih reliable dibandingkan dengan tes yang berjumlah sedikit . serta tes ini dapat disusun dalam jumlah banyak. . Disamping itu pula Tes Bentuk Pilihan Benar / Salah Atau Multiple Choice ini proses penyetoran tes ini dapat dilakukan secara tepat.
3. Adanya kemungkinan variasi dalam jawaban dan penyekoran yang dapat mengurangi kadar reliabilitas suatu tes. Dengan demikian mudah dipahami , sebuah tes yang dibuat dalam jumlah banyak akan memungkinkan untuk memiliki kadar reliabilitas yang lebih tinggi
4. Proses penyekoran dapat dilakukan secara mudah , karena kunci jawaban dapat dibuat secara pasti , bahkan pemeriksaan oleh orang lain pun dapat dilakukan secara akkurat.
5. Proses penilaian dapat dilakukan secara objektif , karena jawaban dan kunci jawaban sudah dapat ditentukan secara pasti.
b. KEKURANGAN TES BENTUK PILIHAN BENAR / SALAH ATAU MULTIPLE CHOICE).
1. Terdapat kemungkinan untuk menebak jawaban dengan tepat, Kecuali dalam tes jawaban singkat / isian. Dalam tes Bentuk Pilihan Benar / Salah Atau Multiple Choice pada umumnya kemungkinan jawaban itu sudah disediakan , dan testee tinggal memilih alternative jawaban yang tepat , Dalam keadaan seperti ini , meskipun testee tidak tidak mengetahui jawaban yang benar terhadap suatu soal , masih ada kesempatan bagi yang bersangkutan untuk menjawab soal dengan benar. Yaitu dengan cara menebak.
2. Tidak mengetahui jalan pikiran testee dalam menjawab suatu persoalan . Dalam kaitan ini penguji hanya mengetahui jawabannya , sedangkan bagaimana cara dan prosedur testee menjawab tidak diketahui
3. Membatsi kreatifitas siswa dalam menyusun jawaban sendiri , karena jawaban - jawaban terhadap persoalan sudah di sediakan .
4. Bahan ajar yang diungkap dengan tes bentuk pilihan benar / salah atau multiple choice , pada umumnya lebih terbatas pada hal – hal yang factual. Pengungkapan ke dalam perilaku dengan tes bentuk pilihan benar / salah atau multiple choice ini tidak seleluasa seperti dengan tes urai.
D. JENIS–JENIS TES HASIL BELAJAR
1. Tes Lisan dilakukan dalam komunikasi langsung antara siswa yang di tea (testi ) dengan guru yang mengetes ( tester ). Tes lisan inin digunakan untuk mengevaluasai hasil belajar berupa kemampuan untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara lisan .
2. tes tindakan adalah tes yang persoalannya disajikan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh testi yang dimakasudkan untuk mengukur keterampilan siswa dalam melakaukan suatu kegiatan dalam tes inin ada dua unsure sebagai bahn penilaian yaitu , (a)pengukuran proses merujuk kepada pengukuran keterampilan kemahiran testi dalam melakukan suatu kegiatan (b) pengukurann produk ,yang merujuk pada kualitas hasil kegiatan .
3. tes objektif, adalah tes yang meminta siswa untuk memiliki salah satu jawaban yang paling benar, atau mengisi jawaban secara singkat .
Jenis–Jenis Tes Objektif
a. tes benar salah
b. tes pilihan ganda
c. tes menjodohkan
BAB III
PENUTUP
Evaluasi dapat digambarkan sebagai pembuatan penetapan tentang nilai , untuk tujuan tertentu, baik berupa gagasan, pekerjaan, solusi, metode, material dan lain–lain, yang melibatkan penggunaan ukuran seperti halnya untuk menilai tingkat suatu tertentu itu akurat, efektif, hemat, atau memuaskan, ketentuan itu baik yang kwantitatif atau kwalitatif. Evaluasi itu di lakukan guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal , guru memberikan bimbingan kepada siswa dengan berupaya untuk memahami kesulitan belajar yang dialami siswa. dari berbagai persoalan yang di hadapi dalam proses belajar mengajar evaluasi memberikan sumbangan yang cukup berarti.
DAFTAR PUSTAKA
1. Asep jihad M.pd. Drs.,abdul haris M.Sc. Dr. ,evaluasi pembelajaran (yogya karta ,mmulti pressindo cet.II2008)
2. Muhibbbin syah Med.,psikologi belajar,(Jakarta ,PT.raja grafindo persada 2003)
3. Abd mukhid ,Mpd. Drs. ,buku ajar evaluasi pembelajaran ,(stain pamekasan press,.2006 )
4. Tim media . kamus lengkap bahasa indoxnesia ,(media centre )
5. Abdul Haris, Evaluasi pembelajaran,(Yogyakarta, multi Pressindo, 2008)
6. Nana sudjana Dr. , penilaian hasl proses belajar – mengajar (bandung PT remaja rosda karya.19995)
7. Anas sudijono , prof. Drs. ,pengantar evaluasi pendidikan (Jakarta PT raja grafindo persada 1996)
8. Pupuh Fathurrohman , Strategi Belajar mengajar bermakna melalui penanaman konsep umum dan konsep Islam ,( Bandung , refika adi tama, 2007 ).
9. Departemen pendidikan , Evaluasi Pendidikan , (Indonesia , primary school teacher development proyeject 1999).
10. Pupuh Fathurrohman , Strategi Belajar mengajar bermakna melalui penanaman konsep umum dan konsep Islam ,( Bandung , refika adi tama, 2007 ).
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar