"الله جميل يحبّ الجمال"

Allah Itu Indah, Mencintai Keindahan

Senin, 12 Juli 2010

PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN REMAJA

PENGARUH INTERNET TERHADAP KEHIDUPAN REMAJA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakan Masalah

Seiring dengan perkembangan qaman ,maka kemajuan informasi dan tehnologi sangat di perlukan ,kemudahan dalam mengakses informasi begitu penting, sehingga peningkatan jumlah pemakai internet setiap tahun selalu meningkat di seluruh dunia. Sekarang banyak sekali layanan - layanan akses internit yang kita pilih sesuai sesuai dengan kebutuhan kita salah satunya layanan akses internet dari PT TELKOM Seperti, telkomnet instan dan telkom speedy. Telkomnet instan merupakan layanan Akses dial –up dengan kecepatan berkisar antara 40 kbps -56 kbps sedangkan telkom speedy merupakan akses ADSL dengan kecepatan up.

Ada lagi layanan internet yang menggunakan wireless lan yang merupakan Akses internet tanpa kabel, atau menggunakan handpone, PDA, laptop dan yang lain. Selain itu sinyal hotspot yang sering di sebarkan di tempat-tempat seperti : mail, Café, kampus, atau berbagai tempat lainnya bisa di gunakan untuk mengakses – Internet, kita haya perlu membawa peralatan mobile kita di tempat tersebut dan ber- Internetan di sana. Di era sekarang setiap masyaraakat tentunya telah di permudah untuk mengakses Internet, begitu pula remaja, pada umumnya remaja cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan cepat sehingga tergadang kurang memikirkan aspek dampak. Maka dari itu penulis menyusun karya tulis ini agar para pembaca dapat lebih memahami pengaruh internet terhadap kehidupan remaja khususnya di daerah Pamekasan.

1.2. Rumusan Masalah

Menurut Uncoln dan Guba (1985:218), Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua factor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda Tanya dan denga sendirinya memerlukan upaya untuk mecari suatu jawaban (Dalam moleong 2005:93)

Maka dalam karya tulis ini penulis menyimpulkan rumusan masalah sehubungan dengan karya tulis ini adalah,

A. Bagaimanakah proses pengenalan remaja dikota Pamekasan pada Internet ?

B. Apakah perkembangan Internet dj Pamekasan mempengaruhi kehidupan remaja ?

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang objektif tentang : Pengaruh internet terhadap kehidupa remaja di Pamekasan

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

A. Ruang Lingkup Subjek

Ruang Lingkup Subjek dalam penelitian ini adalah Remaja di Pamekasan

B. Ruang Lingkup Area

Penelitian ini berlangsung di kota Pamekasan khususnya lokasi-lokasi berlayanan Internet dan SMA Negri 1 Pamekasan, bagin remaja yang sering menggunakan Internet dan sebagai pembanding adalah siswa yang tidak sering menggunakan Internet.

C. Ruang Lingkup Materi

Dlam penelitian ini materi yang akan dijadikan objek penelitian adalah meteri tentang perkembangan Internet dan remaja aerta upaya untuk mengetahui pengaruh Internet terhadap kehidupan remaja.

1.5. Manfaat Penelitian

A. Bagi penulis : Menyadarkan masyarakat bahwa Internet dapat membawa dampak terhadap kehidupan remaja baik secara positif maupun negative.

B. Bagi pembaca : Sebagai tambahan informasi dalam memaksimalkan fungsi Internet.

C. Bagi SMA 1 Pamekasan : sebagai reperensi dan bahan rujukan dalam upaya memberikan pengetahuan penggunaan Internet secara terarah.

D. Bagi guru : Sebagai masukan dalam merancang pempelajaran beretika melalui Internet.

1.6. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkimpul (Arikuntu, 2005:64). Bedasarkan teori tersebut maka yang menjadi hipotesis dalam karya tilis ini adalah :

A. Hipotesis Kerja (H1)

Ada pengaruh perkembangan Inetrnet terhadap kehidupan remaja di Pamekasan.

B. Hipotesis Nihil (H0)

Tidak ada pengaruh perkembangan Internet tehadap kehidupan remaja di Pamekasan.

1.7. PEMBATASAN ISTILAH

  1. Internet : adalah system peralatan jaringan antar ruang (komputer).
  2. Remaja : adalah usia Mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin.
  3. Kehidupan : cara, hal, keadaan tentang kehidupan, dalam hal ini terfokus pada cara, hal dan kehidupan yang berhubungan dengan Internet.

1.8. SISTEMATIKA PENULISAN

Agar dalam penelitian ini lebih terperinci, maka peneliti mencoba menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB 1 Pendahuluan, berfungsi sebagai pengantar Informasi dari keseluruhan materi penulisan laporan penelitian secara rinci, bagian ini berisi tentang : judul, Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Manfa’at penelitian, Hipotesis, Pembatasan istilah, dan Sistematika penulisan.

BAB 2 Kajian pustaka, berisi tantang kajian variabel yang diteliti secara teoris dan kontekstual berdasarkan data-data yang relevan.

BAB 3 Metodologi penelitian, berisi informasi bagaimana peneliti menyiapkan dan melaksanakan penelitian untuk permasalahan. Bab ini berisi tentang metode penelitian yang meliputi : jenis penelitian, Data dan sumber data, populasi dan sampel, Tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisa data.

BAB 4 Hasil Penelitian, Penulis akan menyajikan hasil penelitiannya terhadap data yang berisi tentang pengaruh Internet terhadap kehidupan remaja di Pamekasan.

BAB 5 Penutup, merupakan kesimpulan dan saran yang di petik dari keseluruhan penelitian.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Perkembangan Internet

Sejarah Internet di mulai pada 1969 ketika departemen kesehatan Amerika, U.S. Devence Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah koputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini di kenal dengan nama ARPANET.

Pada tahun 1970, sudah lebih dari 10 kompyter yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang dia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, Icon @ juga di perkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”.

Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika Serikat yang menjadi anggota jaringan ARPANET. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Viton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagsan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran Internet. Ide ini di presentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 MARET 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signal and Radi Establishment di Malven. Setahun kemudian, sudah lebih 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 france Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telepon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk transmission control protocol atau TPC dan internet protokol atau IP yang kita kenal semua.

Sementara itu, di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara – negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Untuk meragamkan alamt dijaringan komputer yang ada, mak pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini dikenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah lebih dari 1000 komputer. Pada tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk jaringan.

Merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web. Tahun 1992, Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, Situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.

Dewasa ini kemajuan teknologi internet telah merambah ke segala bidang kehidupan, mulai dari bidang bisnis, hiburan, budaya dan bahkan pendidikan. Kita semakin dipermudah dengan adanya teknologi yang satu ini. sejak perkembangan pertamanya Internet telah merubah tatanan dan budaya hampir sebagian manusia diberbagai penjuru dunia. Meninggalkan segala pekerjaan yang bersifat manual dan mulai beralih kepada dunia digital (internet).

2.2. Kehidupan Remaja

Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow. Banyak tokoh yang memberikan definisi tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.

Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja antara lain.

v Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab.

v Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting.

v Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.

v Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.

Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang. Erickson menyatakan masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas dan karakter diri.

Alport (193752) menyatakan bahwa ”character is personality evaluated, and personality is character devaluated” (dalam suryabrat, 1982:2), Alport beranggapan bahwa watak (character) dan kepribadian (personality) adalah sama dan satu, akan tetapi dipandang dari segi berlainan, kalau orang tidak memberikan penilaian, jadi menggambarkan apa adanya, maka dipakai istilah “personality” dan kalau orang bermaksud hendak mengenakan norma – norma, jadi mengadakan istilah penilaian, maka lebih tepat dipergunakan istilah “character”.

Guanarso (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu :

· Ketidakstabilan emosi.

· Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.

· Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.

· Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.

· Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.

· Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.

· Senang bereksperimentasi.

· Senang bereksplorasi.

· Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.

· Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.

Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk memeperoleh deskripsi obyektif tentang pengaruh internet terhadap kehidupan remaja di Pamekasan, penulisan deskripsi adalah penulisan yang melukiskan, memaparkan, menuliskan dan melaporkan suatu keadaan. (Dhohiri dkk, 2002 : 95)

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis data yang sifatnya kualitatif karena dataa yang akan dianalisis menggunakan alat ukur. Penulisan deskriptif ini adalah jenis penulisan berdasarkan cara pembahasannya. Penulisan ini berusaha untuk memaparkan, menguraikan deskripsi obyektif tentang pengaruh internet terhadap kehidupan remaja di Pamekasan.

Menjelaskan bahwa penulisan kualitatif adalah salah satu prosedur penulisan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang, dan perilaku yang diamati. Begitu juga David Williams menulis bahwa penulisan kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang atau penulis yang tertarik secara alamiah (dalam Moleong, 2005 : 1 – 5). Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (1986 : 9) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasan maupun peristiwanya.

3.2. Data Dan Sumber Data

A. Data

Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data yang sifatanya kualitatif, yaitu data terjamin dalam bentuk kata kata atatupun kalimat yang diperoleh dari responden. Datanya berupa fakta fakta berupa kejadian yang dialami remaja dengan internet dikawasan pamekasan yang diperoleh penulisan dengan wawancara dan instrumen yang berupa pertanyaan pertanyaan tentang internet yang difokuskan pada perubahan yang terjadi pada remaja di pamekasan, keseluruhan data yang diperoleh, di olah, dan sajikan dalam bentuk uraian deskriptik bukan dalam bentuk yang di teliti secara sistematis dan logis.

B. Sumber data

Menurut lofland dan lofland (1984:47) sumber data utama dalam penluisan kualitatif ialah kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen lisan ini sumber datanya adalah menusia yakni remaja yang menggunakan interneet dan yang tidak mengguankan internet.

3.3. Populasi dan sampel

Populasi merupakan subyek sekaligus objek penelitian yang akan diteliti. Dengan demikian populasi merupakan bagian yang sangat penting dalam melakukan penelitian itu sehingga bisa berlangsung.

Sugiono berpendapat bahwa populasi adalah wliayah yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan.

Dalam hal ini yang menjadi subyek da;am penelitian adalah remaja, yang didalamnya digunakan sampel, hal ini bertujuan untuk memilih dejumlah “kecil” dan tidak t idak harus representatif untuk mengarah kepada kemahaman secara mendalam (dalam maleang 2005:35).

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karkteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dalam penelitian ini di ambil sampel remaja di kabupaten pamekasan (pelajar) yang mengguankan internet dan tidak atau jarang menggunakan internet.

3.4. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah alat atau pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian data selama pelaksanaan peneliti, adapun teknik teknik yang digunakan penulis adalah wawancara atau interview.

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakuakn pewawancara untuk mendapatkan informasi dari pertanyaan pertanyaan yang diajukan. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik wawancara tenstruktur informal, yang mana wawancara dilakukan dengancara mengajukan pertanyaan yang telaha disusun sebelum denga tujuan mendapatkan pokok permasalahan (fokus), dan dilkukan dalam kondisi yangtidak formal mengingt responden adalah remaj yang umumnya lebih leluasa mengapresiasikan argumen dengan media yang tidak terlalu formal dehingga tidak terkesan kaku dan tertekan.

3.5. Teknik analisa data

Unhtuk mengolah data data yang diperoleh, agar bisa dibaca dan mudah di pahamipeneliti memberikan teknik analisa data.

Analisa data, menurut potton (1980:268), adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, katagori, dan satuan uraian dasar(dalam moleong, 2005:280).

Metode analisis yang digunakan dalampenulisan ini adalah analisis data kualitatif dengan metode perbandingan tetap “grounded research”, artinya teknik yang digunakan bersifat non satistik, teknik ini digunakan untuk memperoleh hasil analisis secara kualitatif yang berupa jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang diajukan peneliti.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Proses Pengenalan Remaja Pada Internet Di Pamekasan

Mayoritas remaja di pamekasan mulai mengenal dan mengaplikasikan internet sejak masa smp, dimulai pada saat akan memasuki dunia menengah pertama hingga menjelag mengakhiri dunia sekolah.

Pada umumnya remaja (khususnya pelajar) dipamekasan mulai mendapatkan pelajaran T.I.K tentang internet pada saat masa sekolah menengah pertama, pada saat itu mereka mengakui adanya pengaruh yang sangat besar tentang pandangan orang lain terhadap diri mereka, seperti, tidak menginginkan adanya pandangan bahwa mereka gagap teknologi, karena hal itulah peneliti menemukan adanya rasa minder atau rasa tidak percaya diri pada remaja yang tidak atau kurang mengetahui internet, sehingga, mereka melakukan suatu upaya untuk menghilangkan anggapan orang tersebut, dalam hal ini kami melihat teman sebaya merupakan faktor yang sangat mendominasi dikalangan remaja, pergaulan mereka dapat menciptakan suasana dapat saling menerima dan memberi, dimana para responden kami kebanyakan mengatakan bahwa “melihat teman saya bisa mengaplikasikan internet, saya menjadi semangat untuk belajar juga” karena hal itu mereka melakukan suatu imitasi sikap, namun, walaupun mayoritas remaja memulai mengenal internet dengan cara yang relatif sama, sikap mereka dalam menghadapi perkembangan internet berbeda satu sama lain, karena intensitas mereka dalam mengakses internet berbeda, hal ini akan di bahas lebih mendetil dalam pembahasan berikutnya.

Proses pengenalan remaja pada internet di pamekasan juga tidak akan berlangsung tanpa adanya sarana yang mendukung mereka, karena melalui sarana itulah mereka meulia bereksprimentasi, kami mengamati sarana sekolah pada saat mereka mendapatkan pelajaran internet sangat mendukungproses pengenalan mereka, karena saat itulah awal mereka mengenal internet sehingga, jika sekolah telah meyediakan ,media untuk mengakses internet mereka juga lebih terarah dalam pengaksesannya, korelasi antara pengaruh teman dan adanya sarana itu berperan penting, karena faktanya dalam penelitian ini akmi menemukan pada sebagian remaja yang hidup di pedesaan dan pada umumnya tidak mendapat sarana untuk mengakses internet, mereka hanya mendapat matri yang mereka kaui tidak begitu paham,karena tidak bersentuhan secara langsung, ironisnya keinginan mereka masih sangat besar untuk mengetahui internet lebih jauh,namun karena kendala sarana itulah menyimpan keinginan tersebut, bahkan sebagian remaja malu berbicara tentang internet walaupun mereka ingin tahu karena lasan mereka tidak pernah mengenal internet secara langsung, beda halnya dengan remaja yang sering atau setidaknya telah mengaplikasikan internet itu sendiri, mereka telah bisa mendapatkan informasi secara lebih, bermain dalam internet, menikmati hiburan, bahkan mendapatkan teman sebagaimana data yang kami peroleh.

Sebagian remaja di Pamekasan mendapatkan lebih dari 100 teman dari duni maya (internet) sebagian yang lain tidak meyukai hal tersebut.

Dalam penelitian kami menemukan beberapa responden menyatakan senang mendapatkna teman yang banyak dari dari dunia maya, bisa dalam hal keperluan informasi ataupun yang lainnya namun beberapa responden menyetakan hak itu tidak menarik, setelah kami telusuri lebih jauh, hal ini ternyat juga disebabkan proses pengenalan yang terjadi pada massa awal dan tindakan yang mereka lakukan sesudahnya, remaja yang pada awal mengenal memang sanagat antusias maka memungkinkan mengakses internet secara menyeluruh sedangkan yang hanya berniat mengenal internet saja mengakses internet untuk keperluan keperluan yang dianggap penting ataupun pelepas rasa bosan.

Jadi proses pengenalan remaja di pamekasan berbeda antar remja dan remaja yang lain tergantung dari kesediaan faktor pendukung seperti yang diuraikan pendapat, proses tersebut dapat berlangsung cepat dan berkembang pada beberapa remaja tapijuga dapat berlangsung lambat dan statis pada remaja lain.

B. Pengaruh Perkembangan Internet Pada Kehidupan Remaja Di Pamekasan

Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi infomasi yang berlangsung pada dunia luar ikut mendapat dampak dari hal tersebut berdasarkan data yang kami peroleh.

Di Pamekasan setidaknya telah ada lebih dari 10 warnet yang berlokasi di sekitar kota dan telah banyak remaja yang menggunakan handphone dengan layanan GPRS namun sebagian dari mereka memiliki warung internet.

Pada dasarnya sudah banyak remaja yang menggunakan handphone dengan layanan GPRS, sehingga mereka dapat mengakses internet melalui handphone mereka kapanpun mereka inginkan. Dalam kondisi ini kami telah mencoba mencari informasi dari beberapa responden yang melalukan hal ini, ternyata mereka mengakui adanya teknologi seperti ini sangat menyenangkan bagi mereka, karena mereka dapat mengakses internet dimanpun mereka mau, sayangnya, kami menemukan pelanggaran remaja (pelajar) terhadap peraturan sekolah untuk tidak mengaktifkan handphone selama kegiatan belajar mengajar berlangsung karena ketertarikan yang telah menggerogoti mereka, para remaja mengakui seringnya lupa waktu, karena hal itu pada beberapa remaja yang lain mengakui warung internet adalah tempat yang lebih menyenangkan dan lebih menarik untuk mengakses internet. Alasan yang mereka kemukakan relatif sama, biaya yang mereka keluarkan akan terasa lebih ringan dari pada harus menggunakan handphone yang menghabiskan pulsa, selain itu layanan di warnet, lebih baik karena mereka dapat mengakses data lebih luas dan lebih leluasa, dalam kata “leluasa” ini kami menemukan sesuatu yang menarik karena dari jawaban responden yang kami temui, mereka mengungkapkan bukan sekedar leluasa dalam hal pengaksesan. Namun juga dengan leluasa dapat keluar rumah memilih warung internet yang mereka sukai. Bahkan secara leluasa memilih teman selama mengakses internet. Karena hal itulah kami melihat remaja di Pamekasank mulai mengalami sikap ambivalen, di satu sisi mereka menginginkan kebabasan, namun di sisi lain mereka takut akan tanggun jawab yang mengiringi kebebasan itu. Mereka mengaku lebih tertarik mengakses internet di luar rumah karena tidak akan mendapatkan pertanyaan – pertanyaan menyelidiki dari orang tua mereka, seperti, untuk apa kamu mengakses situs itu? Apa kegunaannya bagi kamu?, dan berbagai argumen orang tua yang mereka rasa bernada perintah, karena penyediaan warung internet yang cukup memadai di kota Pamekasan sekalipun belum merata, menyebabkan mudahnya remaja yang memilih alasan “leluasa” tersebut untuk menjalankan keinginannya.

Pada awalnya hipotesa kami pada penelitian dalam hal alasa ini, akan menyebabkan kesenjangan hubungan orang tua dan anak, karenanya, kami mencoba memberikan suatu pilihan kasus pada remaja untuk akhirnya mereka jawab, “jika mereka akan keluar rumah sepulang sekolah karena alasan pergi ke warung internet apakah mereka akan lengsung pergi tanpa izin orang tua?”, jawaban yang mereka ajukan umumnya bervariasi, seperti minta izin melalui handphone kemudian pergi, pulang dulu kerumah kemudian mengganti waktu pada sore hari, namun intinya mereka memilih untuk mendapatkan izin orang tua, alasannya karena, sekalipun mereka dapat langsung pergi ke warnet saat itu namun merek tidak ingin mendapatkan masalah yang berkepanjangan dengan orang tua mereka karena alasan sering keluar rumah, sepanjang penelitian ini kami menemukan remaja Pamekasan masih menghormati orang tua mereka. Namu tetap berpotensi menimbulkan sedikit perubahan pada hubungan mereka. Data lain yang peneliti peroleh adalah :

Mayoritas warung internet di Pamekasan memiliki pelanggan remaja yang intensitasnya relatif sama. Bahkan, waktu berlangganan yang relatif sama pula, namun mereka memilih cara yang berbeda dalam melayani pelanggannya.

Setelah kami melalukan interview, banyak pemilik warung internet yang mengaku 70% dari pelanggannya adalah remaja, mereka biasanya mendapatkan pelanggan remaja lebih banyak pada saat pulang sekolah, sore hari, dan minggu pagi. Sedangkan pada malam hari remaja yang menggunakan internet tidak banyak, namun bukan dalam artian tidak ada, dalam kondisi warnet di Pamekasan lebih di dominasi remaja. Tentunya layanan yang diberikan berbagai warnet di Pamekasan juga harus diteliti untuk mengetahui perubahan sikap yang mereka tunjukkan pada saat mengakses internet, ternyata beberapa pemilik warnet mengakui adanya beberapa penyimpangan pada akses yang remaja lakukan, mareka perhari menemukan remaja membuka situs – situr pronografi dan melihat warnet sering kali digunakan sebagai tempat berbuat maksiat bersama pasangan mereka, hal ini sehubungan dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan warnet memungkinkan remaja memilih teman sesuka hati mereka, pada warnet lain, ada yang mengungkapkan tidak melalukan pengawasan pada akses yang dilakukan remaja sehubungan dengan privasi pelanggan dan jarak antara server dan pelanggan yang jauh, namun bukan berarti warnet yang demikian itu, tidak melakukan suatu upaya untuk mengurangi keingingan remaja untuk berbuat hal negatif, karena kenyatannya pada umumnya pemilik warnet menyadari potensi perbuatan negatif yang akan dilakukan remaja sehingga mereka melakukan suatu upaya untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir potensi tersebut, seperti menformat bentuk – bentuk warung internet yang tidak bertirai sehingga pelanggan tidak berada dalam kondisi terlalu tertutup namun antar pelanggan di batasi tembok triplex sebagai pembatas, pada wallpaper komputer diberi anjuran untuk menggunakan internet pada hal – hal positif bahkan ada warung internet yang pada temboknya juga diberik anjuran serupa. Pada warnet yang pemiliknya pernah secara langsung menemukan pelanggaran sikap ataupun situs akses, mereka mengaku menasehati pelanggan yang melalukan pelanggaran tersebut. Melalui kata – kata secara langsung. Namun biasanya hal itu membuat pelanggar enggan untuk kembali ke warnet tersebut. Hal ini menunjukkan masih adanya rasa malu pada setiap pelanggaran yang remaja lakukan.

Kini warnet di Pamekasan semakin memberikan berbagai cara untuk menarik pelanggan, seperti dalam hal tarif ada warnet yang membagi dalam bentuk paket, tapi pada umumnya warnet di Pamekasan memberikan tarif Rp. 3.000 pada pelanggannya perjam. Dalam hal program, beberapa warung internet juga memberikan suguhan program keunggulan warnetnya seperti : google earth, pemutar video dan software editing photo, sehigga pelanggan yang umumnya remaja lebih tertarik, tentunya dengan berbagai layanan tersebut, remaja akan melakukan pilihan pada warnet mana dan program apa yang akan mereka akses, peneliti menemukan bahwa :

Hobi dan kebiasaan remaja mempengaruhi pilihan mereka dalam mengakses internet.

Dalam hal ini peneliti memberikan sample responden yang menyukai musik dan selalu ingin terdepan dalam informasi musik terbaru mengakses situs 4shared, stafaband.com dan lainnya, remaja yang gemar seni mengakses situs DA, remaja yang terbisa hidup dengan berbagai kelompok teman yang relatif besar mengakses facebook, friendster, twitter dan sebagainya. Beberapa sampel tersebut tentunya menunjukkan hobi dan kebiasaan mereka mempengaruhi apa yang akan mereka akses. Setelah kami melakukan penelitian lebih lanjut terhadap sikap mereka dalam menghadapi pekermbangan internet, kami mencoba memberikan pertanyaan perihal kasus Prita Mulya Sari yang menyebabkan terlibat konflik karena pernyataannya di internet. Dalam hal ini peneliti menginginkan jawaban apakah dengan adanya kasus tersebut, menimbulkan dampak tertentu, hasil penelitian kami adalah :

Keinginan menyalurkan rasa ingin tahu pada remaja di Pamekasan lebih besar dari rasa khawatir mereka.

Pada dasarnya setiap responden remaja mengaku merasa kekhawatira namun mereka menyatakan tidak terpengaruh dalam hal intensitas mereka mengakses internet, mereka tetap mengakses internet seperti kebiasaan mereka entah itu 1 minggu 3 kali, 1 minggu 5 kali, setiap hari, atau yang hanya memanfaatkan waktu luang saja, yang berbeda hanyalah kewaspaan mereka dalam hal mengungkapkan kalimat di internet ataupun tindakan – tindakan lainnya. Pastinya mereka mengaku lebih behati – hati. Ternyata dalam hal ini ada responden kami yang pernah mengalami konflik karena situs pertemanan facebook, dia mengaku pernah mempunyai masalah dengan teman facebooknya, namun untungnya hal itu tidak berkepanjangan, dikarenakan ketika masalah itu mulai muncul, dia langsung mencoba membicarakannya secara baik – baik kepada pihak yang bersangkutan di dunia nyata, hal ini menunjukkan tidak selamanya internet menimbulkan konflik, namun di sisi lain internet juga dapat memberikan pendewasaan sikap remaja yang sedang mengalami masa transisi dalam menghadapi masalah, bagaiman mereka meredam emosi ketika mendapati sebuah masalah di internet, memikirkan secara baik solusi terhadap masalah tersebut, hingga menemui orang yang bersangkutan untuk memecahkan masalah bersama, hal ini tentu menggambarkan proses yang sangat baik akan terjadi pada remaja, sekalipun hal tersebut masih tergantung pada sikap tempraman yang ada pada individu remaja tersebut. Selanjutnya penelitian kami lebih lanjut lagi menemukan bahwa :

Intensitas dan kualitas program yang diakses melalui internet mempengaruhi sikap remaja Pamekasan terhadap perkembangan internet.

Remaja yang lebih sering menggunakan internet, tentu akan lebih mengetahui program – program yang dimiliki internet secara intens, hal tersebut menyebabkan mereka lebih mengetahui betapa banyaknya kesenangan yang mereka dapatkan dari internet, sehingga mereka akan selalu mengikuti perkembangan internet. Seperti menambah teman dari internet dan berkomunikasi secara intens dengan komunitasnya. Yang menyebabkan mereka tidak pernah luput dari online di internet, pada awalnya mereka merasakan kecanduan hingga responden kami mengaku lupa waktu saat menggunakan internet. Mereka merasa waktu berjalan begitu cepat hingga tanpa mereka sadari telah melewatkan waktu berjam – jam di dunia maya (internet). Bahkan, sering kali lupa pada tugas yang harus mereka kerjakan di dunia nyata, di sini terlihat bahwa mereka sangat antusias terhadap perkembangan internet. Di sisi lain remaja yang tidak terlalu sering menggunakan internet, mereka hanya mengakses internet di sisi kebutuhan mareka saja, seperti untuk keperluan tugas ataupun sekedar bertukar e-mail, beberapa responden kami menyatakan tidak ingin terlalu tergantung dengan internet. Sehingga memutasi pengaksesannya dan hanya memanfaatkan untuk keperluan yang sekiranya penting bagi mereka. Karena hal tersebut mereka cenderung tidak terlalu tertarik dengan perkembangan internet yang ada. Namun mengenai perubahan kehidupan yang dialami remaja di Pamekasan. Kami menemukan bahwa :

Remaja Pamekasan pada umumnya merasakan perubahan yang terjadi pada kehidupannya setelah mengenal internet.

Pada umumnya perubahan yang mereka rasakan adalah mereka lebih tahu tentang informasi terbaru sehingga dapat menambah pengetahuan mereka, dalam menyelesaikan tugas lebih mudah. Dan mereka merasakan hidup lebih menyenangkan dengan internet, ada pula yang mengungkapkan beberapa responden mengaku lebih suka membaca informasi dari internet dari pada harus membaca buku, berbagai perubahan yang terjadi diakibatkan perkembangan internet tersebut tentunya tidak lepas dari perubahan pada hubungan mereka pada orang tuannya, diantara perubahan yang terjadi dan dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja adalah, puberitas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, dan pergaulan menuju kebebasan. Biasanya konflik yang terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari – hari seperti jam pulang kerumah yang jarang menimbulkan dilema utama.

Ternyata tindakan orang tua terhadap perilaku perubahan anak mempengaruhi intensitas perubahan mereka. Karena beberapa remaja juga mengeluhkan cara – cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap – sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja. Akhir – akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak – anak mereka, terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema – dilema moral, sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan – keputusan moral yang harus diambilnya, walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai – niali, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai – nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai – nilai yang dihadapi bersama teman – temannya maupun dilingkungan yang berbeda. Pengawasan terhadap tingkah lalu oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas, sehingga pengasahan terhadap hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting, agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketikaq dia bxerbuat salah.

3 komentar:

  1. nice info... makasih yaaaa

    BalasHapus
  2. Makasih info nya gan, daftar pustakanya mana ya gan?

    BalasHapus
  3. website terlihat bagus dan unik lengkap dengan fitur informasi yang terkini. Terimakasih untuk informasi yang membangun dan mendidik.

    BalasHapus

mohon ... klo udah baca posting kami, jangan lupaaaaaaaaaaaa kasi komentar yaaa .... n saran konstruktif ....................


thanks yaa atas komentar kaliaaannnnnnnnnnnnnnn !!!!!