"الله جميل يحبّ الجمال"

Allah Itu Indah, Mencintai Keindahan

Selasa, 02 Juni 2009

PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI ANAK

PERAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN

POTENSI ANAK


Pendidikan merupakan sarana yang sangat dibutuhkan oleh manusia guna menjadi manusia seutuhnya. Pendidikan meliputi aspek pribadi anak baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Aspek-aspek ini bisa dikembangkan dalam lembaga pendidikan, baik dalam lembaga-lembaga formal atau lembaga informal. Melalui pendidikan seorang akan mencapai kesadaran pemikiran sehingga dapat mengembangkan potensi dalam bergumul dengan permasalahan sosial.
Peran orang tua dalam mengembangkan potensi anak begitu dalam mengantarkan ke lembaga pendidikan agar terbentuk anak yang berkualitas dan mempunyai kepribadian yang baik. Hal ini orang tua merupakan pusat kehidupan rohani anak didik dan sebagai sarana akrab dengan alam luar, sehingga setiap reaksi dan emosi dan pemikiran di kemudian hari berpengaruh terhadap anak. Dalam ajaran islam terdapat kewajiban orang tua terhadap anak mulai sejak lahir sampai anak baligh. Oleh karena itu pendidikan dalam keluarga menjadi tugas para orang tua untuk mendidik dan bertanggung jawab terhadap masa depan anaknya. Peran orang tua sangat penting dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir dengan menggunakan daya akal dan fikirannya dengan penuh tanggung jawab sehingga dapat tercipta anak yang berkualitas seperti menumbuhkan sikap kedisiplinan belajar, meningkatkan prestasi belajar dan bertingkah laku baik sesuai dengan normal agama.
A. Bentuk-Bentuk Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua begitu penting dalam mengantarkan ke lembaga pendidikan agar terbentuk anak yang berkualitas yang mempunyai kepribadian yang baik. Pada keluarga terletak kewajiban pertama untuk mendidik seseorang menjadi sehat, mempunyai sifat-sifat yang baik dan menjadi anggota masyarakat yang cakap dan berguna.
Kedudukan orang tua sangat strategis dalam pendidikan keluarga karena perhatian orang tua sangat membentuk watak anak menjadi anak yang berakhlak mulia, berprilaku yang sopan serta mempunyai kepribadian yang baik. Karena kesibukan dengan keluarga, maka peranan orang tua sebagai pendidik sebagian dilimpahkan kepada lembaga pendidikan. Orang tua dengan guru ibarat sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, walaupun begitu perhatian orang tua terhadap pendidikan anak tetap memegang faktor dominan. Perhatian orang tua terhadap pendidikan anak di lembaga pendidikan tidak cukup hanya memenuhi segala fasilitas dan sarana pendidikan yang dibutuhkan di lembaga pendidikan tersebut, tidak kalah pentingnya dari sekedar memenuhi kebutuhan anak didik dari segi sarana dan prasarana, orang tua harus memberikan perhatian terhadap anak dalam bentuk pengembangan kualitasnya. Maka orang tua atau pendidik perlu mengupayakan agar apapun yang dilakukan orang tua harus baik dan wajar minimal apabila melakukannya di depan anak. Sehingga keteladanan tersebut harus di kemas melalui penataan berbagai aspek, antara lain :
a. Penataan Fisik
Dalam penataan lingkungan fisik keluarga, orang tua, pendidik dapat meneladani anak untuk senantiasa meletakkan sesuatu pada tempatnya, menjaga kebersihan dan keteraturan di rumah, dan mengutamakan penggunaan ruangan rumah untuk kepentingan belajar serta menunaikan kewajiban sebagai makhluk beragama.
b. Penataan sosial
Penataan lingkungan sosial dapat mengemas teladan mereka baik anak-anak melalui komunikasi antar anggota keluarga termasuk dengan anak-anak yaitu menggunakan bahasa yang sopan dan penuh keramahan.
c. Penataan pendidikan
Penataan pendidikan merupakan esensi teladan orang tua yang diserap anak melalui situasi kebersamaan yang hangat diantara mereka. Sehingga orang tua mampu memahami dunia anaknya.
B. Membentuk Anak Memiliki Kepribadian Yang Baik
Pembentukan kepribadian anak yang baik melalui proses pendidikan pada setiap anak merupakan suatu hal yang amat penting dan harus diprioritaskan, karena pendidikan agama di dalamnya menanamkan akhlak, terutama membentuk pribadi yang memiliki budi pekerti yang luhur. Tugas mendidik dan membimbing anak agar memiliki kepribadian yang baik. Membentuk pribadi yang baik bagi anak dimulai sejak ia lahir bahkan semasa masih dalam kandungan ibu. Makanya tak mengherankan jika Gilbert Highest menyatakan bahwa kebiasaan yang dimiliki anak sebagian besar terbentuk oleh pendidikan keluarga. Oleh karena itu hendaknya orang tua memberikan kasih sayang yang cukup sejak pada anak itu masih kecil. Seorang anak yang selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup, ia akan tumbuh dewasa dengan kepribadian yang baik. Seorang anak yang kurang mendapatkan kasih sayang atau tidak sama sekali akan mengalami kesulitan dan mengalami gangguan perkembangan kepribadian, orang tua hendaknya mengembangkan pengetahuan moral dan etika pada anak sedini mungkin. Bimbingan yang baik bisa dilakukan dengan cara memberi contoh yang baik, agar perilaku dapat ditiru dengan baik.
Oleh karena itu keluarga merupakan latar belakang sosial yang utama bagi anak dan secara kodrati memang bertugas untuk mendidik suasana keluarga yang harmonis, memberikan contoh-contoh dan sikap perilaku dan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Namun demikian keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung maupun sesudah terjun langsung secara individu di masyarakat. Tiap-tiap keluarga mempunyai suasana yang khas, apakah suasana hangat, penuh kemesraan, kasih sayang. Kekhususan suasana seperti itu terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor, misalnya: faktor sosial ekonomi, faktor pendidikan orang tua, faktor kebudayaan, faktor lingkungan masyarakat, dan faktor agama. Situasi dan kondisi yang demikian akan mengakibatkan juga berbedanya masing-masing keluarga dalam mendidik dan mengasuh anak.


Referesi :
• Surayabrata, Sumadi, Psikologi Pendidik, Yogyakarta: Raja Grafindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon ... klo udah baca posting kami, jangan lupaaaaaaaaaaaa kasi komentar yaaa .... n saran konstruktif ....................


thanks yaa atas komentar kaliaaannnnnnnnnnnnnnn !!!!!