RESENSI BUKU INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MATA KULIAH
“KRITIK ARTHUR JEFFRY TERHADAP AL-QUR’AN”
Yang Dibimbing Oleh Bpk. Umar Bukhori, M,Ag
RESUME
Tradisi mengkaji Al-qur’an dikalangan orientasi telah berjalan cukup lama. Antara lain disebabkan tidak sam dengan kejian ulama. Mereka selektif terhadap falta-fakta sejarah al-qur’an menunjukkan adanya suatu kepentingan tertentu. Yang jelas mereka berupaya untuk meruntuhkan orientasi mushaf uthsmani memang sangat menonjol.
Arthur Jeffry (1959 M) seorang orientasi berasal dari Inggris, mengakui bahwa gagasannya untuk mengkaji sejarah al-qur’an secara kritis berasal dari pendekatan Edward Sel (1932 M). seorang missionaries yang jauh lebih senior sekaligus menjabat posisi dosen bersama Jeffry pada tahun 1920 di Kolej Kristen Madras (Madras Christian Colllege) India. Bagaimanapun, dalam pandangan Jeffry kajian kritis sell terhadap sejarah al-qur’an dalam historical development of the qur’an adalah ringkasan dan simplikasi dari karya Noldeke (1836-1960).
Geschichte des Qorans (sejarah al-qur’an), terbit pertama kali tahun 1860 di Gottingen. Semua ini dilakukannya untuk merealisasikan gagasan ambisius : membuat al-qur’an edisi kritis (a critical edition og the koran). Dalam fikiran Jeffry, gagasan ambisius in bisa direalisasikan dengan dua hal :
1. Menampilkan hadits mengenai teks al-qur’an
2. Menghimpun dan menyusun segala informasi yang terbesar di dalam seluruh kesusastraan arab. Yang berkaitan dengan variasn bacaan yang resmi dan tidak resmi tentang kritis historis al-qur’an.
Untuk mewujudkan gagasan ambisius itu, Jeffry menggalang kerjasama dengan profesor Gotthelf Bergstrrasser mereka berangan-angan dapat membuat terobosan baru dalam studi sejarah teks al-qur’an.
Analisi fiologis Jeffry membuka jalan bagi Ephraem Malki, seorang fanatic Kristen ortodoks Syiria, berasal dari Lebanon, namun berwarga negara Jerman, yang menggunakan nama samaran oleh Christop Luxenberg. Salah satu tujuan yang ingin ditonjolkan oleh Jeffry dan orientalis tersebut dengan pendekatan filogis terhadap al-qur’an adalah untuk menyimpulkan bahwa kosa kata dan isi al-qur’an diambil dari tradisi kitab suci Yahudi, Kristen dan budaya lain. Muhammad meminjam, mengubah dan menggunakan istilah-istilah asing tersebut untuk disesuaikan dengan kepentingannya.
KRITIK DARI BUKU INI
Setiap buku pasti mempunyai suatu kelebihan dan kekurangan yang tentunya membutuhkan krtikan yang diharapkan penyusun dari buku ini. Permasalahan dari buku ini adalah :
- Ulasan dari buku ini sangat luas dan detil
- Setelah membaca, penulis menjadi lebih tahu mengkaji al-qur’an memang merujuk kepada sumber-sumber Islam.
- Al-qur’an telah menjelaskan struktur konseptual, bidang-bidang, semantic dan kosa kata khusus istilah-istilah dan konsep-konsep kunci yang digunakan untuk memproyeksikan pandangan hisup islam.
- Kata-kata tersebut sangat terikat dengan melebihi banyak anak, harta dan karakter tertentu yang merefleksikan kelelakian.
- Al-qur’an adalah wahyu yang diturunkannya kepada Nabi Muhammad melalu Jibril dengan bahasa arab yang terpilih untuk seluruh umat dalam usaha meningkatkan ketaqwaan kepada Allah, sewajarnyalah dalam oreintasi meningkatkan serta menghayati apa yang tercantum dalam al-qur’an.
- Dalam pandangan asing.
KOMENTAR DARI ISI BUKU INI
Sebagai kitab suci islam, al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang ditujukan untuk semua manusia dan sebagai sebuah kitab suci. metode memahami al-Qur’an akan berbeda dengan buku-buku dan kitab lainnya. baik dalam hal elaborasi, sistematika, isi, metode, bacaan maupun tema-tema dan pokok – pokok ajarannya.
Ada banyak hal yang harus diketahui oleh siapa saja yang berkeinginan untuk mendalami atau mengkaji dan menafsirkan pembahasan ini.
Buku ini merupakan edisi revisi yang telah disempurkan dalam banyak aspeknya menyangkut redaksi dan kandungannya secara keseluruhan. melalui sistematika dan struktur penyajian yang terbit, pembaca dapat secara bertahap dan jelas menyerap ilmu tentang Qur’an masalah ini. selain itu juga ditambahkan dua diantaranya kritik terhadap al-Qur’an, terhadap bahasa arab, al-Qur’an terhadap sejarah teks al-Qur’an terhadap Rash utsmani. sebagai akibatnya kaum muslimin menganggap bahwa halaman yang ada di dalam mushaf adalah kalamullah. Al-Qur’an yang ditulis, yang dibaca adalah emanasi langsung dari Lauh Mahfudz. Bagi Arkoun mushaf utsmani sebenarnya hanyalah hasil social dan budaya masyarakat yang kemudian dijadikan unthinkable dan makin menjadi unthinkable dikarenakan kesehatan dan pemaksaan penguasa resmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar